Kamis, 11 April 2013

PPT B. Indo

Kerangka PPT B. Indo ini yang aku denger dari pak Bandi di kelas , kalau belum lengkap atau ada yang mau nambahin silahkan ya...
1. Judul = termasuk alasan memilih judul
2. Asumsi
3. Metode
4. Hasil
5. Manfaat
6. Suka Duka

Dari kerangka tersebut , kita coba tafsirin yuk *caelah
1. Judul "kita bisa tulis judul asli kita di sebuah slide, dilengkapi alasannya. emm tapi kayaknya judul sama alasannya di slide yang berbeda aja kaliya"
2. Asumsi "apa ya?? menurut aku dugaan kita sebelum penelitian jadi menurut kita si responden bisa gak sih kira2 jawab angket kita"
3. Metode "metode atau cara kita melakukan penelitian, seperti yang tercantum di karya tulisnya masing masing juga boleh mau lebih di singkat siph aja"
4. Hasil "nah disini sajikan deh hasil penelitian kita, seperti hasil dan pambahasan yang ada di makalah tapi juga di gabungin sama pengolahan data seperti tabel dan grafik juga boleh kayaknya"
5.  Manfaat "seperti di karya ilmiah kita masing2"
6. Suka Duka "nah ini waktunya curhatin semua yang kamu alami selama penelitian , yang seneng sedih atau apalah bisa kita tuangin disini"

Nah, tafsiran diatas mungkin salah atau masih terlalu sederhana, lengkapin bareng yuk... :)




Jumat, 05 April 2013

Laporan Praktikum Osmosis dan Difusi


Laporan Praktikum Biologi
Osmosis dan Difusi

“menguji adanya peristiwa osmosis pada kentang dan difusi pada teh celup”

Fathimah Sholihah XI IPA 2
1/1/2012
Guru pendamping: Yuni Hartati






 

BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang
Bila kita memperhatikan kehidupan disekitar kita yang begitu luas ini, pastinya tidak terlepas dari pengetahuan tentang hirarki Biologi. Dalam ilmu biologi , sel merupakan unit terkecil yang dapat melakukan aktivitas kehidupan. Seperti kita tahu, bahwa didalam organisme terdapat alat transport yang mampu mengatur organisme lainnya . Hal itu sering dikenal dengan Transpor zat. seperti tumbuhan,transport zat dilakuakan untuk mendistribusikan energy yang mereka dapatkan dari alam.
Transpor zat terbagi menjadi 2, yakni transport zat aktif dan pasif. dalam percobaan ini, lebih ditekankan kepada transport zat pasif yang terdiri dari osmosis dan difusi.
Osmosis adalah pergerakan molekul air dari larutan dengan konsentrasi air lebih tinggi (potensila air lebih besar) menuju larutan dengan konsentrasi air lebih rendah (potensial air lebih kecil) melalui membrane semipermeabel.
Difusi adalah perpindahan zat (gas,cair, dan padat) dari larutan berkadar tinggi ke larutan berkadar rendah tanpa bantuan energy, hingga dicapai larutan yang kadarnya sama.
Nah, percobaan ini dilakuakan guna memperlihatkan adanya peristiwa osmosis dan difusi dalam kehidupan sehari-hari, meskipun peristiwa tersebut hadir tanpa kita sadari.

1.2  Rumusan Masalah
1.      Pada menit keberapa terbentuk larutan isotonis air the?
2.      Apa yang terjadi pada kentang  1 (yang direndam air biasa), kentang 2 (yang direndam 10% garam) serta kentang 3 (yang direndam 50% garam)?
Mengapa demikian?
3.      Jelaskan proses yang terjadi pada percobaan no. 1 dan 2?
4.      Buatlah kesimpulan dari percobaan ini?

1.3  Tujuan Percobaan
Percobaan ini dilakuakan guna mengetahui lebih jauh mengenai peristiwa osmosis dan difusi beserta perbedaan dari keduanya agar kami dapat lebih memahami bahwa benar adanya peristiwa osmosis dan difusi dalam kehiduan sehari-hari.

1.4  Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 8 Tangerang
Waktu  : Rabu , 29 Agustus 2012

BAB II
LANDASAN TEORI
Pada membran sel terikat protein yang menembus maupun yang berada di luar permukaan. Pernyataan ini berdasarkan atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada tahun 1972 tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid. Dengan melihat struktur seperti yang disebutkan di atas, membran bukan hanya sebagai pembatas suatu sel, tetapi lebih kompleks lagi karena membran memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam lalu lintas keluar masuknya sel.
Transportasi molekul yang menuruni gradien konsentrasi disebut dengan transportasi pasif, sedangkan transportasi molekul yang melawan gradien konsentrasi disebut transportasi aktif. Molekul-molekul yang berukuran besar dalam proses transportasinya melibatkan pelekukan membran sel sehingga membentuk suatu vesikula. Transportasi aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan endositosis. Adapun transpor pasif meliputi proses difusi, osmosis, dan difusi terbantu.
Transpor pada membran tergantung pada ukuran molekul dan konsep zat yang melewati membran sel tersebut molekul-molekul yang berukuran kecil dapat melalui membran sel dengan dua cara, yaitu:
· Dari konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah, atau bisa juga
· Menuruni gradien konsentrasi tinggi ke konsentrasi rendah.

BAB III
HASIL EKSPERIMEN
   3.1 Alat dan Bahan
     Alat:
1.      Pisau
2.      Pengaduk
3.      Neraca
4.      Labu Erlenmeyer (4 buah)
5.      Stopwatch
         Bahan:
1.      Teh celup (1 buah)
2.      Kentang (1 buah)
3.      Garam (1 bungkus)
    3.2 Cara Kerja
                     Percobaan pertama:
1.       Siapkan Labu Erlenmeyer, kemudian isi  dengan 150 ml air
2.      Masukan teh celup, dan mulai hitung dengan stopwatch.
3.      Diamkan sampai larutan tercampur , tanpa diaduk.

                      Percobaan kedua
1.      Siapkan 3 buah labu Erlenmeyer, kemudian isi dengan air. Labu Erlenmeyer pertama isi dengan 150 ml air sedangkan yang kedua dan ketiga cukup 100 ml air.
2.      Potong kentang menjadi 3 bagian, kemudian timbang masing masing potongan kentang dan catat hasilnya.
3.      Masukan 10% garam kedalam labu Erlenmeyer kedua, dan 50% garam   kedalam labu Erlenmeyer ketiga. Kemudian aduk keduanya hingga rata.
4.      Masukkan potongan kentang kemasing-masing gelas, diamkan kurang lebih sampai 15 menit.
5.      Angkat kentang dari rendaman , kemudian timbang kembali masing-masing kentang dengan neraca.
   3.3 Hasil Pengamatan
Percobaan pertama:
Tanpa diaduk , dengan sendirinya teh celup dapat tercampur dengan air meskipun dengan waktu yang lebih lama. Proses pencampuran antara teh celup dan air membutuhkan waktu 39:07 menit.
Percobaan kedua:
NO
JENIS LARUTAN
BERAT KENTANG
SEBELUM PERCOBAAN
SESUDAH PERCOBAAN
1
AIR BIASA
14,1 gr
14,4 gr
2
LARUTAN GARAM 10%
16,3 gr
14,9 gr
3
LARUTAN GARAM 50%
14,6 gr
13,0 gr

3.4  Pertanyaan dan Jawaban
a.      Pada menit keberapa terbentuk larutan isotonis air teh?
                Larutan istonis air teh terbentuk pada menit ke 39:07 menit.
b.      Apa yang terjadi pada kentang ke 1, II dan III?
                Kentang ke 1: pada kentang pertama yang direndam dengan air biasa , mengalami     peristiwa osmosis dimana kandungan air yang ada diluar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk dan menyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis).
                 Kentang ke 2 dan ke 3: pada kentang kedua dan ketiga juga mengalami peristiwa osmosis dimana kandungan air pada kentang lebih besar sehingga air cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang (hipertonis).
c.       Jelaskan proses yang terjadi pada percobaan 1 dan 2?
                  Pada percobaan 1, terjadi peristiwa difusi dimana terjadi perpindahan zat dari larutan yang memiliki konsentrasi air rendah (hipertonis) ke larutan yang konsentrasi airnya  tinggi  (hipotonis) yakni air berperan sebagai hipotonis sedangkan teh celup sebagai hipertonis sehingga menghasilkan air teh sebagai isotonis.
                Pada percobaan 2 : yakni ketiga kentang mengalami proses osmosis dimana terjadi perpindahan zat dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis) ke larutan yang konsentrasi airnya rendah (hipertonis). Dalam hal ini pada kentang pertama air berperan sebagai hipotonis dan kentang sebagai hipertonis. Sedangkan pada kentang ke II dan ke III, larutan garam berperan sebagai hipertonis sedangkan kentang sebagai hipotonis.

BAB 1V
          PENUTUP
4.1  Kesimpulan
·         Adanya proses Transpor zat dengan difusi dan osmosis dalam kehidupan sehari-hari.
·         Proses difusi merupakan perpindahan zat dari yang konsentrasi airnya rendah (hipertonis) ke larutan yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis).
·         Proses osmosis merupakan perpindahan zat dari yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis) ke larutan yang konsentrasi airnya rendah (hipertonis).
4.2   Saran
      Harapan saya, percobaan atau praktek biologi semacam ini terus diadakan guna membantu siswa semakin mengenal alat-alat yang ada di laboratorium sehingga tidak asing ketika berjumpa dengan alat tersebut, selain itu praktek seperti ini juga membuat siswa mengerti konsep biologi bukan hanya berdasarkan teori namun juga secara praktek.

4.3  Daftar pusaka  
Diah Aryulina Ph.D., dkk.2006.Biology for senior high school grade XI semester 1:esis.
kaoruandhimura.wordpress.com/2008/12/01/difusi-osmosis/


Laporan Praktikum Jaringan dan sel



Laporan Praktikum
Jaringan dan Sel
Fathimah Sholihah
XI IPA 2



BAB I
PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang

Banyak hal yang ada di sekitar kita yang dapat kita pelajari. Dari yang berukuran cukup besar untuk dilihat dengan mata telanjang ataupun hal hal mikroskopis yang dlihatnya harus dengan menggunakan alat bantu seperti mikroskop.
 Besar ataupun kecil hal tak menajdi masalah untuk kita mempelajarinya. Termasuk konsep biologi yang tidak mempermasalahkan besar kecil suatu objek.
Begitu banyak makhluk yang Allah SWT ciptakan didunia ini. Seperti manusia, hewan , tumbuhan bahkan makhluk makhluk mikroskopi yang tak kasat mata. Namun pernahkah kita perhatikan bahwa makhluk makhluk tersebut juga terdiri dari suatu susunan sel dan jaringan tertentu?
Sebagian besar makhluk tersusun atas sel, ataupun jaringan. Sel atau jaringan tersebut pastilah memiliki bagian bagiannya masing masing. Yang semua bagian tersebut dapat dilihat dengan jelas melalui bantuan mikroskop.
Sel merupakan bagian terkecil penyusun makhluk hidup, sedangkan jaringan adalah kumpulan sel yang kemudian dinamakan jaringan.
Biologi begitu luas, tidak hanya mempelajari bagian bagian makhluk hidup namun juga mempelajari bagian bagian bahkan penyusun dari sel dan jaringan .

1.2  Tujuan Percobaan

Percobaan ini dilakukan dengan  tujuan untuk melihat , mempelajari dan menganalisa bagian bagian dari jaringan terutama yang terdapat pada tumbuhan mulai dari akar, batang sampai daunnya, baik itu tumbuhan dikotil maupun tumbuhan monokotil.

1.3  Waktu dan tempat pelaksanaan

Tempat : Laboratorium Biologi SMA Negeri 8 Tangerang
Waktu   : Selasa, 2 Oktober 2012

BAB II
LANDASAN TEORI
Berdasarkan kepingan biji yang dimilikinya , tumbuhan terbagi menjadi 2 yakni tumbuhan dikotil (berkeping dua) dan tumbuhan monokotil (berkeping satu). Dan kedua jenis tumbuhan ini memiliki berbagai perbedaan, seperti:
1. Bentuk akar
- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
Tumbuhan monokotil dikelompokkan menjadi 5 suku, yaitu:
Rumut-rumputan (Graminae), ex : jagung, padi
Pinang-pinangan (Palmae), ex : kelapa, sagu
Pisang-pisangan (Musaceae), ex : pisang ambon, raja
Anggrek-angrekan (Orchidaceae), ex : anggrek, vanili
Jahe-jahean (Zingiberaceae), ex : jahe, kunyit
Tumbuhan dikotil dikelompokkan menjadi 5 suku, yaitu:
1. Jarak-jarakan (Euphorbiaceae), ex : jarak, ubi, karet
2. Polong-polongan (Leguminoceae), ex : pete, kacang
3. Terung-terungan (Solanaceae), ex : terong, cabe, tomat
4. Jambu-jambuan (Myrtaceae), ex : jambu biji, jambu air
5. Komposite (Compositae), ex : bunga matahari


BAB III
HASIL EKSPERIMEN
1.1    Alat dan Bahan
Alat:
·        Mikroskop
·        Cutter atau pisau

Bahan   (objek)
·        Bawang Merah
·        Gabus singkong
·        Akar dikotil
·        Akar monokotil
·        Batang dikotil
·        Batang monokotil
·        Daun dikotil (daun ficus)
·        Daun monoktil (Zea Mays Leaf)

1.2    Cara Kerja
1.      Siapkan objek yang akan diteliti, berupa irisan atau sayatan tipis
2.      Gunakan mikroskop untuk meneliti jaringan pada objek tersebut
3.      Atur dari mulai revolver , micrometer, makrometer dan sebagainya untuk mendapatkan gambar yang pad atau bagus dari mikroskop.
4.      Ambillah gambar (foto) sebagai bukti praktikum mu
5.      Buatlah laporan hasil praktikum tersebut dan serahkan kepada gurumu


1.3    Hasil Pengamatan dan analisis

1.      Gabus Singkong

Pada gabus singkong, bila kita lihat lebih dekat dengan mikroskp akan terlihat semakin jelas gabus dari pohon singkong ini. Berwarna putih persis seperti gabus pada umumnya.

2.Bawang Merah

Pada jaringan yang terdapat di bawang merah, bila kita perhatikan seperti terdapat kumpulan sel yang berbentuk bulat. Epidermisnya terdapat ruang antar sel.
3.      Akar Dikotil
Dikotil berakar tunggang oleh karena itu, terdapat Kambium pada bagian tengah selain itu berkas pembuluh pada tanaman dikotil juga teratur. Seperti halnya batang dikotil. Terlihat bahwa xylem terletak di pusat sedangkan floem di sebelah luar xylem.

4.      Akar Monokotil
Berbeda dengan dikotil kalau monokotil, berkas pembuluhnya kurang teratur. Selain itu tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium pada akarnya sehingga tidak bisa tumbuh sebesar dan sekuat dikotil. Selain itu, monokotil berakar serabut.
5.      Batang Monokotil

Hampir sama dengan bagian akarnya, batang monokotil juga terlihat tidak teratur pada berkas pembuluhnya. Batang ini juga tidak bisa tumbuh berkembang menjadi sebesar dikotil. Pada batang monokotil ini juga terdapat epidermis , korteks, dan stele hanya saja pada batang monokotil bagian bagiannya tersebar. Tipe pembuluh angkut kolateral tertutup.





6.      Batang Dikotil

Berkas pembuluh pada batang dikotil teratur, batang ini juga bisa tumbuh membesar dan kuat melebihi batang monokotil. Perbedaan antara batang dikotil dengan batang monokotil terlihat jelas terutama di bagian tepi atau pinggir. Pada batang dikotil ini terlihat adanya epidermis, korteks, berkas vaskuler sampai bagian stelenya. Tipe pembuluh angkutnya ialah kolateral terbuka.


7.      Daun Ficus (daun dikotil)
Pada penampang atau sayatan daun ficus sebagai salah satu contoh daun dari tumbuhan dikotil terlihat begitu teratur terutama di bagian pinggir nya. Dibawah epidermis terdapat sel-sel parenkim. Sel sel parenkim tersebut membentuk jaringan parenkim palisade dan jaringan spons








8.      Zea Mays Leaf (daun monokotil)

zea mays.jpg








Pada daun Zea Mays atau jagung, terlihat bahwa susunannya memanjang seperti bentuk daun aslinya. Jika dilihat seperti ini kita dapat membedakan dengan jelas daun monokotil karena sesuai cirinya yaitu daunnya melengkung atau sejajar.






















BAB IV
PENUTUP

4.1 KESIMPULAN
           Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa antara tumbuhan dikotil dan monokotil sangatlah berbeda, hal tersebut terlihat jelas dari segi penampang atau sayatan baik berupa akar , batang maupun daunnya yang telah kita terliti dengan mikroskop. Tumbuhan dikotil berkas pembuluhnya terlihat lebih teratur sedangkan pada tumbuhan monokotil lebih tersebar atau tidak teratur.

4.2 SARAN
           Harapan saya, percobaan atau praktek biologi semacam ini terus diadakan guna membantu siswa semakin mengenal alat-alat yang ada di laboratorium sehingga tidak asing ketika berjumpa dengan alat tersebut, selain itu praktek seperti ini juga membuat siswa mengerti konsep biologi bukan hanya berdasarkan teori namun juga secara praktek.

4.3 DAFTAR PUSTAKA
·        Aryulina Diah.2010.Biology: for senir high school grade XI semester I.esis