Laporan Praktikum Biologi
|
Frekuensi
Pernapasan
|
|
“membuktikan berbagai
factor yang mempengaruhi ferkuensi
pernapasan”
|
|
Fathimah Sholihah XI IPA
2
|
2/16/2013
|
Guru pendamping: Yuni
Hartati
|
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Tak
dapat dipungkiri setiap makhluk hidup pasti memerlukan suatu proses penting
yang dapat dinamakan bernapas. Bernapas bahkan menajdi salah satu ciri utama
makhluk hidup.
Pernapasan
adalah proses pertukaran gas yang berasal dari makhluk hidup dengan gas yang
ada di lingkungannya. Setiap manusia memiliki frekuensi pernapasan yang berbeda
dengan manusia yang lain . Hal itu dikarenakan berbagai aktivitas yang berbeda
yang dilakukan seseorang. Berbagai macam factor pun timbul seiring dengan
adanya perbedaan dalam frekuensi pernapasan.
Percobaan
ini kami lakukan untuk membeuktikan kebenaran dari factor factor yang
mempengaruhi frekuensi pernapasan tersebut, apakah benar bahwa frekuensi
seseorang dapat berubah bahkan berbeda antara satu dengan yang lainnya sesuai
dengan aktivitas atau keadaan yang ada pada dirinya.
1.2 Tujuan
Percobaan
Percobaan
ini dilakuakan untuk membuktikan kebenaran dari factor factor yang dapat
mempengaruhi frekuensi pernapasan seseorang sesuai dengan aktivitas dan keadaan
yang ada pada orang tersebut.
1.3
Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Tempat : Kelas XI IPA 2, SMAN 8 Tangerang
Waktu : Rabu , 13 Februari 2013
BAB II
LANDASAN TEORI
Dapat dikatakan bahwa frekuensi pernapasan adalah cepat
lambatnya bernapas atau banyaknya oksigen yang kita hirup dan kemudian kita
hembuskan dalam bernapas dalam keadaan
apapun.Cepat lambatnya proses pernapasan tersebut dapat dipengaruhi oleh
beberapa factor yaitu sebagai berikut:
1.
Umur
Bertambahnya umur seseorang
mengakibatkan frekuensi pernapasan menjadi semakin lambat. Pada usia lanjut,
energy yang dibutuhkan lebih sedikit dibandingkan pada usia pertumbuhan,
sehingga oksigen yang diperlukan relative lebih sedikit.
2.
Jenis
Kelamin
Pada umumnya, laki laki lebih banyak
membutuhkan energy. Leh karena itu, laki laki memerlukan ksigen yang lebih
banyak dari pada wanita.
3.
Suhu
Tubuh
Manusia memiliki suhu tubuh yang
konstan (berkisaar antara 36-37 oC) karena manusia mampu mengatur
produksi panas tubuhnya dengan mengendalikan laju metabolism. Jika suhu tubuh
turun , tubuh akan meningkatkan laju metabolismenya, sehingga kebutuhan akan
oksigen meningkat.
4.
Posisi
Tubuh
Posisi tubuh akan memengaruhi
banyaknya otot yang bekerja. Misalnya pada saat berdiri lebih banyak otot yang
berkonstraksi, sehingga oksigen yang diperlukan lebiah banyak dan laju
pernapasan pun akan meningkat dibandingkan pada saat orang duduk.
5.
Aktivitas
Tak jauh dari posisi tubuh,
aktivitas yang dilakukan seseorang pun dapat mempengaruhi banyaknya otot yang
bekerja, sehingga akan sangat mempengaruhi frekuensi pernapasan seseorang.
BAB III
HASIL EKSPERIMEN
3.1 Cara Kerja
1) Cobalah untuk memulai dari posisi
duduk tenang
2) Hitunglah berapa banyak frekuensi
pernapasan yang terjadi pada dirimu saat itu selama 1 menit
3) Catatlah hasilnya kedalam kertas
yang telah dibuat kolom
4) Bandingkan dengan teman temanmu
5) Lakukan hal yang sama di kegiatan
atau posisi yang lain seperti berdiri, jalan 5 menit, dan lari 5 menit.
3.2 Hasil dan
pembahasan:
No
|
Probandus
|
Posisi duduk
|
Posisi berdiri
|
Aktivitas berdiri
|
Aktivitas jalan
|
Akativitas lari kecil
|
1
|
Fathimah
Sholihah
|
13
|
20
|
20
|
23
|
33
|
2
|
Tania Almira P.
|
18
|
19
|
19
|
17
|
32
|
3
|
Widha
Puspa T.
|
21
|
23
|
23
|
27
|
43
|
|
Rata Rata
|
17,34
|
20,67
|
20,67
|
22,33
|
36
|
Dari data diatas dapat terbukti bahwa posisi dan aktivitas seseorang
sangat berpengaruh terhadap frekuensi pernapasannya. Misalnya , posisi fathimah
saat duduk dan berdiri memiliki frekuensi yang berbeda , pada posisi duduk 13
kali bernapas per menit sedangkan pada saat berdiri memiliki frekuensi bernapas
yang semakin meningkat yakni 20 kali bernasa per menit. Semakin meningkat pada
aktivitas lari kecil yang dilakukan selama 5 menit, frekuensi pernapasan
tersebut menjadi 33 kali bernapas per menit. Begitu juga dengan yang terjadi
pada Tania dan widha . frekuensi pernapasan kami berbeda beda meski kami berada
di posisi dan aktivitas yang sama.
BAB
1V
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
a. Posisi dan aktivitas yang dilakukan
seseorang dapat berpengaruh terhadap frekuensi pernapsannya.
b. Frekuensi pernapasan seseorang
berbeda beda meski berada di posisi dan
kativitas yang sama.
1.2 Saran
Harapan saya, percobaan atau praktek biologi semacam ini terus diadakan,
selain itu praktek seperti ini juga membuat siswa mengerti konsep biologi bukan
hanya berdasarkan teori namun juga secara praktek.
1.3 Daftar
pusaka
·
Aryulina,Diah dkk.2006.Biology 2B for senior high school grade XI Semester 2.Jakarta:Esis.