Kerangka PPT B. Indo ini yang aku denger dari pak Bandi di kelas , kalau belum lengkap atau ada yang mau nambahin silahkan ya...
1. Judul = termasuk alasan memilih judul
2. Asumsi
3. Metode
4. Hasil
5. Manfaat
6. Suka Duka
Dari kerangka tersebut , kita coba tafsirin yuk *caelah
1. Judul "kita bisa tulis judul asli kita di sebuah slide, dilengkapi alasannya. emm tapi kayaknya judul sama alasannya di slide yang berbeda aja kaliya"
2. Asumsi "apa ya?? menurut aku dugaan kita sebelum penelitian jadi menurut kita si responden bisa gak sih kira2 jawab angket kita"
3. Metode "metode atau cara kita melakukan penelitian, seperti yang tercantum di karya tulisnya masing masing juga boleh mau lebih di singkat siph aja"
4. Hasil "nah disini sajikan deh hasil penelitian kita, seperti hasil dan pambahasan yang ada di makalah tapi juga di gabungin sama pengolahan data seperti tabel dan grafik juga boleh kayaknya"
5. Manfaat "seperti di karya ilmiah kita masing2"
6. Suka Duka "nah ini waktunya curhatin semua yang kamu alami selama penelitian , yang seneng sedih atau apalah bisa kita tuangin disini"
Nah, tafsiran diatas mungkin salah atau masih terlalu sederhana, lengkapin bareng yuk... :)
Kamis, 11 April 2013
Jumat, 05 April 2013
Laporan Praktikum Osmosis dan Difusi
Laporan Praktikum Biologi
|
Osmosis
dan Difusi
|
|
“menguji adanya peristiwa
osmosis pada kentang dan difusi pada teh celup”
|
|
Fathimah Sholihah XI IPA
2
|
1/1/2012
|
Guru pendamping: Yuni
Hartati
|
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Bila
kita memperhatikan kehidupan disekitar kita yang begitu luas ini, pastinya
tidak terlepas dari pengetahuan tentang hirarki Biologi. Dalam ilmu biologi ,
sel merupakan unit terkecil yang dapat melakukan aktivitas kehidupan. Seperti
kita tahu, bahwa didalam organisme terdapat alat transport yang mampu mengatur
organisme lainnya . Hal itu sering dikenal dengan Transpor zat. seperti tumbuhan,transport zat dilakuakan untuk
mendistribusikan energy yang mereka dapatkan dari alam.
Transpor
zat terbagi menjadi 2, yakni transport zat aktif dan pasif. dalam percobaan
ini, lebih ditekankan kepada transport zat pasif yang terdiri dari osmosis dan
difusi.
Osmosis
adalah pergerakan molekul air dari larutan dengan konsentrasi air lebih tinggi
(potensila air lebih besar) menuju larutan dengan konsentrasi air lebih rendah
(potensial air lebih kecil) melalui membrane semipermeabel.
Difusi
adalah perpindahan zat (gas,cair, dan padat) dari larutan berkadar tinggi ke
larutan berkadar rendah tanpa bantuan energy, hingga dicapai larutan yang
kadarnya sama.
Nah,
percobaan ini dilakuakan guna memperlihatkan adanya peristiwa osmosis dan
difusi dalam kehidupan sehari-hari, meskipun peristiwa tersebut hadir tanpa
kita sadari.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Pada menit keberapa terbentuk
larutan isotonis air the?
2. Apa yang terjadi pada kentang 1 (yang direndam air biasa), kentang 2 (yang
direndam 10% garam) serta kentang 3 (yang direndam 50% garam)?
Mengapa demikian?
3. Jelaskan proses yang terjadi pada
percobaan no. 1 dan 2?
4. Buatlah kesimpulan dari percobaan
ini?
1.3 Tujuan
Percobaan
Percobaan ini dilakuakan guna
mengetahui lebih jauh mengenai peristiwa osmosis dan difusi beserta perbedaan
dari keduanya agar kami dapat lebih memahami bahwa benar adanya peristiwa
osmosis dan difusi dalam kehiduan sehari-hari.
1.4 Waktu
dan Tempat Pelaksanaan
Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 8
Tangerang
Waktu : Rabu , 29 Agustus 2012
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada membran sel terikat protein
yang menembus maupun yang berada di luar permukaan. Pernyataan ini berdasarkan
atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada tahun 1972
tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid.
Dengan melihat struktur seperti yang disebutkan di atas, membran bukan
hanya sebagai pembatas suatu sel, tetapi lebih kompleks lagi karena membran
memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam lalu lintas keluar masuknya sel.
Transportasi molekul yang menuruni
gradien konsentrasi disebut dengan transportasi pasif, sedangkan
transportasi molekul yang melawan gradien konsentrasi disebut transportasi
aktif. Molekul-molekul yang berukuran besar dalam proses
transportasinya melibatkan pelekukan membran sel sehingga membentuk suatu
vesikula. Transportasi aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan
endositosis. Adapun transpor pasif meliputi proses difusi, osmosis, dan difusi
terbantu.
Transpor pada membran tergantung
pada ukuran molekul dan konsep zat yang melewati membran sel tersebut
molekul-molekul yang berukuran kecil dapat melalui membran sel dengan dua cara,
yaitu:
·
Dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah, atau bisa juga
·
Menuruni gradien konsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah.
BAB III
HASIL EKSPERIMEN
3.1 Alat dan Bahan
Alat:
1. Pisau
2. Pengaduk
3. Neraca
4. Labu Erlenmeyer (4 buah)
5. Stopwatch
Bahan:
1. Teh celup (1 buah)
2. Kentang (1 buah)
3. Garam (1 bungkus)
3.2 Cara Kerja
Percobaan pertama:
1. Siapkan Labu Erlenmeyer, kemudian isi dengan 150 ml air
2. Masukan teh celup, dan mulai hitung
dengan stopwatch.
3. Diamkan sampai larutan tercampur ,
tanpa diaduk.
Percobaan kedua
1. Siapkan 3 buah labu Erlenmeyer,
kemudian isi dengan air. Labu Erlenmeyer pertama isi dengan 150 ml air
sedangkan yang kedua dan ketiga cukup 100 ml air.
2. Potong kentang menjadi 3 bagian, kemudian
timbang masing masing potongan kentang dan catat hasilnya.
3. Masukan 10% garam kedalam labu
Erlenmeyer kedua, dan 50% garam kedalam
labu Erlenmeyer ketiga. Kemudian aduk keduanya hingga rata.
4. Masukkan potongan kentang
kemasing-masing gelas, diamkan kurang lebih sampai 15 menit.
5. Angkat kentang dari rendaman ,
kemudian timbang kembali masing-masing kentang dengan neraca.
3.3 Hasil
Pengamatan
Percobaan
pertama:
Tanpa
diaduk , dengan sendirinya teh celup dapat tercampur dengan air meskipun dengan
waktu yang lebih lama. Proses pencampuran antara teh celup dan air membutuhkan
waktu 39:07 menit.
Percobaan
kedua:
NO
|
JENIS
LARUTAN
|
BERAT
KENTANG
|
|
SEBELUM
PERCOBAAN
|
SESUDAH
PERCOBAAN
|
||
1
|
AIR BIASA
|
14,1 gr
|
14,4 gr
|
2
|
LARUTAN GARAM 10%
|
16,3 gr
|
14,9 gr
|
3
|
LARUTAN GARAM 50%
|
14,6 gr
|
13,0 gr
|
3.4 Pertanyaan
dan Jawaban
a.
Pada menit keberapa terbentuk
larutan isotonis air teh?
Larutan istonis air teh
terbentuk pada menit ke 39:07 menit.
b.
Apa yang terjadi pada kentang ke 1,
II dan III?
Kentang ke 1: pada kentang pertama yang direndam dengan air biasa ,
mengalami peristiwa osmosis dimana
kandungan air yang ada diluar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk
dan menyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis).
Kentang ke 2 dan ke 3: pada kentang kedua dan ketiga juga mengalami
peristiwa osmosis dimana kandungan air pada kentang lebih besar sehingga air
cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang (hipertonis).
c.
Jelaskan proses yang terjadi pada
percobaan 1 dan 2?
Pada percobaan 1, terjadi peristiwa difusi dimana terjadi
perpindahan zat dari larutan yang memiliki konsentrasi air rendah (hipertonis)
ke larutan yang konsentrasi airnya
tinggi (hipotonis) yakni air
berperan sebagai hipotonis sedangkan teh celup sebagai hipertonis sehingga
menghasilkan air teh sebagai isotonis.
Pada percobaan 2 : yakni ketiga kentang mengalami proses osmosis
dimana terjadi perpindahan zat dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis)
ke larutan yang konsentrasi airnya rendah (hipertonis). Dalam hal ini pada
kentang pertama air berperan sebagai hipotonis dan kentang sebagai hipertonis.
Sedangkan pada kentang ke II dan ke III, larutan garam berperan sebagai
hipertonis sedangkan kentang sebagai hipotonis.
BAB
1V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
·
Adanya
proses Transpor zat dengan difusi dan osmosis dalam kehidupan sehari-hari.
·
Proses
difusi merupakan perpindahan zat dari yang konsentrasi airnya rendah
(hipertonis) ke larutan yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis).
·
Proses
osmosis merupakan perpindahan zat dari yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis)
ke larutan yang konsentrasi airnya rendah (hipertonis).
4.2 Saran
Harapan saya, percobaan atau praktek biologi semacam ini terus diadakan
guna membantu siswa semakin mengenal alat-alat yang ada di laboratorium
sehingga tidak asing ketika berjumpa dengan alat tersebut, selain itu praktek
seperti ini juga membuat siswa mengerti konsep biologi bukan hanya berdasarkan
teori namun juga secara praktek.
4.3 Daftar
pusaka
Diah Aryulina Ph.D., dkk.2006.Biology for senior high school
grade XI semester 1:esis.
kaoruandhimura.wordpress.com/2008/12/01/difusi-osmosis/
Laporan Praktikum Jaringan dan sel
Laporan
Praktikum
Jaringan dan Sel
Fathimah Sholihah
XI IPA 2
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Banyak hal yang ada di sekitar kita yang dapat kita pelajari.
Dari yang berukuran cukup besar untuk dilihat dengan mata telanjang ataupun hal
hal mikroskopis yang dlihatnya harus dengan menggunakan alat bantu seperti
mikroskop.
Besar ataupun kecil
hal tak menajdi masalah untuk kita mempelajarinya. Termasuk konsep biologi yang
tidak mempermasalahkan besar kecil suatu objek.
Begitu banyak makhluk yang Allah SWT ciptakan didunia ini.
Seperti manusia, hewan , tumbuhan bahkan makhluk makhluk mikroskopi yang tak
kasat mata. Namun pernahkah kita perhatikan bahwa makhluk makhluk tersebut juga
terdiri dari suatu susunan sel dan jaringan tertentu?
Sebagian besar makhluk tersusun atas sel, ataupun jaringan.
Sel atau jaringan tersebut pastilah memiliki bagian bagiannya masing masing.
Yang semua bagian tersebut dapat dilihat dengan jelas melalui bantuan
mikroskop.
Sel merupakan bagian terkecil penyusun makhluk hidup,
sedangkan jaringan adalah kumpulan sel yang kemudian dinamakan jaringan.
Biologi begitu luas, tidak hanya mempelajari bagian bagian
makhluk hidup namun juga mempelajari bagian bagian bahkan penyusun dari sel dan
jaringan .
1.2 Tujuan Percobaan
Percobaan ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat , mempelajari dan
menganalisa bagian bagian dari jaringan terutama yang terdapat pada tumbuhan
mulai dari akar, batang sampai daunnya, baik itu tumbuhan dikotil maupun
tumbuhan monokotil.
1.3 Waktu dan tempat pelaksanaan
Tempat : Laboratorium
Biologi SMA Negeri 8 Tangerang
Waktu : Selasa, 2 Oktober 2012
BAB II
LANDASAN TEORI
Berdasarkan kepingan biji yang
dimilikinya , tumbuhan terbagi menjadi 2 yakni tumbuhan dikotil (berkeping dua)
dan tumbuhan monokotil (berkeping satu). Dan kedua jenis tumbuhan ini memiliki
berbagai perbedaan, seperti:
1. Bentuk akar- Monokotil : Memiliki sistem akar serabut
- Dikotil : Memiliki sistem akar tunggang
2. Bentuk sumsum atau pola tulang daun
- Monokotil : Melengkung atau sejajar
- Dikotil : Menyirip atau menjari
3. Kaliptrogen / tudung akar
- Monokotil : Ada tudung akar / kaliptra
- Dikotil : Tidak terdapat ada tudung akar
4. Jumlah keping biji atau kotiledon
- Monokotil : satu buah keping biji saja
- Dikotil : Ada dua buah keping biji
5. Kandungan akar dan batang
- Monokotil : Tidak terdapat kambium
- Dikotil : Ada kambium
6. Jumlah kelopak bunga
- Monokotil : Umumnya adalah kelipatan tiga
- Dikotil : Biasanya kelipatan empat atau lima
7. Pelindung akar dan batang lembaga
- Monokotil : Ditemukan batang lembaga / koleoptil dan akar lembaga / keleorhiza
- Dikotil : Tidak ada pelindung koleorhiza maupun koleoptil
8. Pertumbuhan akar dan batang
- Monokotil : Tidak bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
- Dikotil : Bisa tumbuh berkembang menjadi membesar
Tumbuhan monokotil dikelompokkan menjadi 5 suku, yaitu:
Rumut-rumputan (Graminae), ex : jagung, padi
Pinang-pinangan (Palmae), ex : kelapa, sagu
Pisang-pisangan (Musaceae), ex : pisang ambon, raja
Anggrek-angrekan (Orchidaceae), ex : anggrek, vanili
Jahe-jahean (Zingiberaceae), ex : jahe, kunyit
Tumbuhan dikotil dikelompokkan menjadi 5 suku, yaitu:
1. Jarak-jarakan (Euphorbiaceae), ex : jarak, ubi, karet
2. Polong-polongan (Leguminoceae), ex : pete, kacang
3. Terung-terungan (Solanaceae), ex : terong, cabe, tomat
4. Jambu-jambuan (Myrtaceae), ex : jambu biji, jambu air
5. Komposite (Compositae), ex : bunga matahari
BAB III
HASIL EKSPERIMEN
1.1
Alat dan Bahan
Alat:
·
Mikroskop
·
Cutter
atau pisau
Bahan (objek)
·
Bawang
Merah
·
Gabus
singkong
·
Akar
dikotil
·
Akar
monokotil
·
Batang
dikotil
·
Batang
monokotil
·
Daun
dikotil (daun ficus)
·
Daun
monoktil (Zea Mays Leaf)
1.2
Cara Kerja
1. Siapkan objek yang akan diteliti,
berupa irisan atau sayatan tipis
2. Gunakan mikroskop untuk meneliti
jaringan pada objek tersebut
3. Atur dari mulai revolver ,
micrometer, makrometer dan sebagainya untuk mendapatkan gambar yang pad atau
bagus dari mikroskop.
4. Ambillah gambar (foto) sebagai bukti
praktikum mu
5. Buatlah laporan hasil praktikum
tersebut dan serahkan kepada gurumu
1.3
Hasil Pengamatan dan analisis
1. Gabus Singkong
Pada gabus singkong, bila kita lihat lebih dekat dengan mikroskp akan
terlihat semakin jelas gabus dari pohon singkong ini. Berwarna putih persis
seperti gabus pada umumnya.
2.Bawang Merah
Pada jaringan yang terdapat di bawang merah, bila kita perhatikan seperti
terdapat kumpulan sel yang berbentuk bulat. Epidermisnya terdapat ruang antar
sel.
3. Akar Dikotil
Dikotil berakar tunggang oleh karena itu, terdapat Kambium pada bagian
tengah selain itu berkas pembuluh pada tanaman dikotil juga teratur. Seperti
halnya batang dikotil. Terlihat bahwa xylem terletak di pusat sedangkan floem
di sebelah luar xylem.
4. Akar Monokotil
Berbeda dengan dikotil kalau monokotil, berkas pembuluhnya kurang
teratur. Selain itu tumbuhan monokotil tidak memiliki kambium pada akarnya
sehingga tidak bisa tumbuh sebesar dan sekuat dikotil. Selain itu, monokotil
berakar serabut.
5. Batang Monokotil
Hampir sama dengan bagian akarnya, batang monokotil juga terlihat tidak
teratur pada berkas pembuluhnya. Batang ini juga tidak bisa tumbuh berkembang
menjadi sebesar dikotil. Pada batang monokotil ini juga terdapat epidermis ,
korteks, dan stele hanya saja pada batang monokotil bagian bagiannya tersebar.
Tipe pembuluh angkut kolateral tertutup.
6. Batang Dikotil
Berkas pembuluh pada batang dikotil teratur, batang ini juga
bisa tumbuh membesar dan kuat melebihi batang monokotil. Perbedaan antara
batang dikotil dengan batang monokotil terlihat jelas terutama di bagian tepi
atau pinggir. Pada batang dikotil ini terlihat adanya epidermis, korteks,
berkas vaskuler sampai bagian stelenya. Tipe pembuluh angkutnya ialah kolateral
terbuka.
7. Daun Ficus (daun dikotil)
Pada penampang atau sayatan daun ficus sebagai salah satu contoh daun
dari tumbuhan dikotil terlihat begitu teratur terutama di bagian pinggir nya.
Dibawah epidermis terdapat sel-sel parenkim. Sel sel parenkim tersebut
membentuk jaringan parenkim palisade dan jaringan spons
8. Zea Mays Leaf (daun monokotil)
Pada daun Zea Mays atau jagung, terlihat bahwa susunannya memanjang seperti
bentuk daun aslinya. Jika dilihat seperti ini kita dapat membedakan dengan
jelas daun monokotil karena sesuai cirinya yaitu daunnya melengkung atau
sejajar.
BAB IV
PENUTUP
4.1 KESIMPULAN
Dari penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa antara tumbuhan dikotil dan monokotil sangatlah berbeda, hal tersebut
terlihat jelas dari segi penampang atau sayatan baik berupa akar , batang
maupun daunnya yang telah kita terliti dengan mikroskop. Tumbuhan dikotil
berkas pembuluhnya terlihat lebih teratur sedangkan pada tumbuhan monokotil
lebih tersebar atau tidak teratur.
4.2 SARAN
Harapan saya, percobaan atau praktek
biologi semacam ini terus diadakan guna membantu siswa semakin mengenal
alat-alat yang ada di laboratorium sehingga tidak asing ketika berjumpa dengan
alat tersebut, selain itu praktek seperti ini juga membuat siswa mengerti konsep
biologi bukan hanya berdasarkan teori namun juga secara praktek.
4.3 DAFTAR
PUSTAKA
·
Aryulina Diah.2010.Biology: for senir high
school grade XI semester I.esis
Langganan:
Postingan (Atom)