Laporan Praktikum Biologi
|
Osmosis
dan Difusi
|
|
“menguji adanya peristiwa
osmosis pada kentang dan difusi pada teh celup”
|
|
Fathimah Sholihah XI IPA
2
|
1/1/2012
|
Guru pendamping: Yuni
Hartati
|
BAB
I
PENDAHULUAN
1.1 Latar
Belakang
Bila
kita memperhatikan kehidupan disekitar kita yang begitu luas ini, pastinya
tidak terlepas dari pengetahuan tentang hirarki Biologi. Dalam ilmu biologi ,
sel merupakan unit terkecil yang dapat melakukan aktivitas kehidupan. Seperti
kita tahu, bahwa didalam organisme terdapat alat transport yang mampu mengatur
organisme lainnya . Hal itu sering dikenal dengan Transpor zat. seperti tumbuhan,transport zat dilakuakan untuk
mendistribusikan energy yang mereka dapatkan dari alam.
Transpor
zat terbagi menjadi 2, yakni transport zat aktif dan pasif. dalam percobaan
ini, lebih ditekankan kepada transport zat pasif yang terdiri dari osmosis dan
difusi.
Osmosis
adalah pergerakan molekul air dari larutan dengan konsentrasi air lebih tinggi
(potensila air lebih besar) menuju larutan dengan konsentrasi air lebih rendah
(potensial air lebih kecil) melalui membrane semipermeabel.
Difusi
adalah perpindahan zat (gas,cair, dan padat) dari larutan berkadar tinggi ke
larutan berkadar rendah tanpa bantuan energy, hingga dicapai larutan yang
kadarnya sama.
Nah,
percobaan ini dilakuakan guna memperlihatkan adanya peristiwa osmosis dan
difusi dalam kehidupan sehari-hari, meskipun peristiwa tersebut hadir tanpa
kita sadari.
1.2 Rumusan
Masalah
1. Pada menit keberapa terbentuk
larutan isotonis air the?
2. Apa yang terjadi pada kentang 1 (yang direndam air biasa), kentang 2 (yang
direndam 10% garam) serta kentang 3 (yang direndam 50% garam)?
Mengapa demikian?
3. Jelaskan proses yang terjadi pada
percobaan no. 1 dan 2?
4. Buatlah kesimpulan dari percobaan
ini?
1.3 Tujuan
Percobaan
Percobaan ini dilakuakan guna
mengetahui lebih jauh mengenai peristiwa osmosis dan difusi beserta perbedaan
dari keduanya agar kami dapat lebih memahami bahwa benar adanya peristiwa
osmosis dan difusi dalam kehiduan sehari-hari.
1.4 Waktu
dan Tempat Pelaksanaan
Tempat : Laboratorium Biologi SMAN 8
Tangerang
Waktu : Rabu , 29 Agustus 2012
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada membran sel terikat protein
yang menembus maupun yang berada di luar permukaan. Pernyataan ini berdasarkan
atas penemuan S.J Jinger dan G. Nicholson pada tahun 1972
tentang teori membran yang dikenal sebagai model mozaik fluid.
Dengan melihat struktur seperti yang disebutkan di atas, membran bukan
hanya sebagai pembatas suatu sel, tetapi lebih kompleks lagi karena membran
memiliki kegunaan lain seperti berperan dalam lalu lintas keluar masuknya sel.
Transportasi molekul yang menuruni
gradien konsentrasi disebut dengan transportasi pasif, sedangkan
transportasi molekul yang melawan gradien konsentrasi disebut transportasi
aktif. Molekul-molekul yang berukuran besar dalam proses
transportasinya melibatkan pelekukan membran sel sehingga membentuk suatu
vesikula. Transportasi aktif meliputi proses pompa ATP, eksositosis, dan
endositosis. Adapun transpor pasif meliputi proses difusi, osmosis, dan difusi
terbantu.
Transpor pada membran tergantung
pada ukuran molekul dan konsep zat yang melewati membran sel tersebut
molekul-molekul yang berukuran kecil dapat melalui membran sel dengan dua cara,
yaitu:
·
Dari konsentrasi tinggi ke
konsentrasi rendah, atau bisa juga
·
Menuruni gradien konsentrasi tinggi
ke konsentrasi rendah.
BAB III
HASIL EKSPERIMEN
3.1 Alat dan Bahan
Alat:
1. Pisau
2. Pengaduk
3. Neraca
4. Labu Erlenmeyer (4 buah)
5. Stopwatch
Bahan:
1. Teh celup (1 buah)
2. Kentang (1 buah)
3. Garam (1 bungkus)
3.2 Cara Kerja
Percobaan pertama:
1. Siapkan Labu Erlenmeyer, kemudian isi dengan 150 ml air
2. Masukan teh celup, dan mulai hitung
dengan stopwatch.
3. Diamkan sampai larutan tercampur ,
tanpa diaduk.
Percobaan kedua
1. Siapkan 3 buah labu Erlenmeyer,
kemudian isi dengan air. Labu Erlenmeyer pertama isi dengan 150 ml air
sedangkan yang kedua dan ketiga cukup 100 ml air.
2. Potong kentang menjadi 3 bagian, kemudian
timbang masing masing potongan kentang dan catat hasilnya.
3. Masukan 10% garam kedalam labu
Erlenmeyer kedua, dan 50% garam kedalam
labu Erlenmeyer ketiga. Kemudian aduk keduanya hingga rata.
4. Masukkan potongan kentang
kemasing-masing gelas, diamkan kurang lebih sampai 15 menit.
5. Angkat kentang dari rendaman ,
kemudian timbang kembali masing-masing kentang dengan neraca.
3.3 Hasil
Pengamatan
Percobaan
pertama:
Tanpa
diaduk , dengan sendirinya teh celup dapat tercampur dengan air meskipun dengan
waktu yang lebih lama. Proses pencampuran antara teh celup dan air membutuhkan
waktu 39:07 menit.
Percobaan
kedua:
NO
|
JENIS
LARUTAN
|
BERAT
KENTANG
|
|
SEBELUM
PERCOBAAN
|
SESUDAH
PERCOBAAN
|
||
1
|
AIR BIASA
|
14,1 gr
|
14,4 gr
|
2
|
LARUTAN GARAM 10%
|
16,3 gr
|
14,9 gr
|
3
|
LARUTAN GARAM 50%
|
14,6 gr
|
13,0 gr
|
3.4 Pertanyaan
dan Jawaban
a.
Pada menit keberapa terbentuk
larutan isotonis air teh?
Larutan istonis air teh
terbentuk pada menit ke 39:07 menit.
b.
Apa yang terjadi pada kentang ke 1,
II dan III?
Kentang ke 1: pada kentang pertama yang direndam dengan air biasa ,
mengalami peristiwa osmosis dimana
kandungan air yang ada diluar kentang lebih besar sehingga air cenderung masuk
dan menyebabkan berat kentang bertambah (hipotonis).
Kentang ke 2 dan ke 3: pada kentang kedua dan ketiga juga mengalami
peristiwa osmosis dimana kandungan air pada kentang lebih besar sehingga air
cenderung keluar yang menyebabkan berat kentang berkurang (hipertonis).
c.
Jelaskan proses yang terjadi pada
percobaan 1 dan 2?
Pada percobaan 1, terjadi peristiwa difusi dimana terjadi
perpindahan zat dari larutan yang memiliki konsentrasi air rendah (hipertonis)
ke larutan yang konsentrasi airnya
tinggi (hipotonis) yakni air
berperan sebagai hipotonis sedangkan teh celup sebagai hipertonis sehingga
menghasilkan air teh sebagai isotonis.
Pada percobaan 2 : yakni ketiga kentang mengalami proses osmosis
dimana terjadi perpindahan zat dari larutan yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis)
ke larutan yang konsentrasi airnya rendah (hipertonis). Dalam hal ini pada
kentang pertama air berperan sebagai hipotonis dan kentang sebagai hipertonis.
Sedangkan pada kentang ke II dan ke III, larutan garam berperan sebagai
hipertonis sedangkan kentang sebagai hipotonis.
BAB
1V
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
·
Adanya
proses Transpor zat dengan difusi dan osmosis dalam kehidupan sehari-hari.
·
Proses
difusi merupakan perpindahan zat dari yang konsentrasi airnya rendah
(hipertonis) ke larutan yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis).
·
Proses
osmosis merupakan perpindahan zat dari yang konsentrasi airnya tinggi (hipotonis)
ke larutan yang konsentrasi airnya rendah (hipertonis).
4.2 Saran
Harapan saya, percobaan atau praktek biologi semacam ini terus diadakan
guna membantu siswa semakin mengenal alat-alat yang ada di laboratorium
sehingga tidak asing ketika berjumpa dengan alat tersebut, selain itu praktek
seperti ini juga membuat siswa mengerti konsep biologi bukan hanya berdasarkan
teori namun juga secara praktek.
4.3 Daftar
pusaka
Diah Aryulina Ph.D., dkk.2006.Biology for senior high school
grade XI semester 1:esis.
kaoruandhimura.wordpress.com/2008/12/01/difusi-osmosis/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar